Awal 2018, Penjualan Smartphone di China Terjun Bebas

| Detik Tekno Pengguna Kereta Rel Listrik mengoperasikan telepon genggam mereka saat menunggu datangnya kereta di peron Stasiun Sudirman, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Penjualan smartphone di China untuk pertama kalinya mengalami penurunan signifikan sejak 2013. Pada kuartal pertama (Q1) 2018, hanya 91 juta unit smartphone yang terjual di Negeri Tirai Bambu.

Sebelumnya, pertumbuhan industri smartphone China memang terbilang fluktuatif. Namun, ada patokan 100 juta unit yang selalu ditembus pada kuartal yang sudah-sudah.

Baru kali ini performanya anjlok hingga 21 persen dari tahun ke tahun. Setidaknya begitu menurut laporan teranyar dari firma analis Canalys.

Dari 10 vendor smartphone teratas di China, 8 di antaranya mengalami penurunan penjualan. Meizu dan Samsung tercatat sebagai vendor yang performanya paling ciut, dengan penurunan penjualan lebih dari 50 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Huawei digabung dengan Honor masih merajai pasar China dengan kenaikan penjualan 2 persen dari tahun ke tahun. Pangsa pasarnya 24 persen dengan total penjualan 21 juta unit smartphone sepanjang kuartal I 2018.

Oppo dan Vivo berada di posisi kedua dan ketiga. Masing-masing mengalami penurunan penjualan sekitar 10 persen dengan pangsa pasar 18 persen dan 15 persen.

Di tengah pasar yang lesu, Xiaomi masih bisa unjuk gigi. Pabrikan tersebut menyalip Apple dan menempati peringkat keempat. Pertumbuhan penjualannya paling tinggi, yakni mencapai 37 persen dari tahun ke tahun.

Xiaomi adalah satu-satunya vendor top 5 yang fokus pada smartphone dengan rentang harga 160 dollar AS (Rp 2 jutaan). 90 persen dari penjualannya berasal dari seri murah Redmi, kata analis Hattie He.

Sejak pertengahan 2017, performa industri smartphone China memang lesu, meski angka penjualannya tak pernah di bawah 100 juta. Menurut analis, Mo Jia, hal ini dikarenakan pasar mengalami kejenuhan menyusul kurangnya inovasi dari vendor smartphone.

Tingkat persaingan yang ketat memaksa para vendor meniru portofolio dan strategi pemasaran vendor lain, kata dia.

Biaya pemasaran dan manajemen distribusi di China sangat besar. Hanya vendor yang mencapai level tertentu yang mampu mengatasinya, ia menambahkan.

Belum ada Komentar untuk "Awal 2018, Penjualan Smartphone di China Terjun Bebas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel