Alibaba Catat Rekor Penjualan Rp 454 Triliun di Festival "Hari Jomblo"
- Festival belanja Singles' Day atau Hari Jomblo yang digelar Alibaba kemarin (11/11/2018) di China, memecahkan rekor baru. Alibaba mencatat nilai transaksi penjualan sebesar lebih dari 30,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 454 triliun.
Capaian tersebut tercatat pada sekitar pukul 5:34 sore waktu setempat dan diprediksi akan terus bertambah hingga penutupan pada 00.00 dini hari.
Singles' Day adalah ajang belanja terbesar di dunia dari segi nilai transaksi. Rekor tahun ini memecahkan rekor Alibaba sendiri tahun lalu, dihitung dari Gross Merchandise Value (GMV) yang menunjukan penjualan dari berbagai macam platform Alibaba.
Nilai GMV dalam ajang Singles Day Alibaba tahun ini lebih tinggi 27 persen dibandingkan event serupa tahun lalu yang meraup GMV 25,3 miliar dollar AS.
Dari mata uang yuan China, GMV festival Hari Jomblo Alibaba mencapai 213,5 miliar yuan melampaui pendapatan tahun lalu sebesar 168,2 miliar yuan. Hitungan dalam yuan lebih dulu memecahkan rekor dibanding hitungan GMV dalam dollar.
Hal itu dikarenakan nilai tukar yuan kini sedang melemahterhadap dollar AS dibandingkan tahun lalu. Artinya, nilai penjualan dalam yuan harus lebih banyak untuk menyamai perhitungan dalam dollar AS.
GMV Alibaba mengalami pertumbuhan hampir 27 persen secara year-on-year. Persentase ini sejatinya kebih kecil dibanding tahun lalu yang pertumbuhanya mencapai 39 persen secara year-on-year.
Dirangkum KompasTekno dari CNBC, Senin (12/11/2018), festival belanja Hari Jomblo atau juga kerap disebut Double 11 ini memasuki tahun penyelenggaraan yang ke-10 pada 2018.
Alibaba menawarkan diskon besar-besaran di seluruh e-commerce miliknya selama 24 jam pada tanggal 11 November untuk menyambut ajang tersebut.
Tepat setelah festival belanja online ini dibuka, penjualan langsung menembus angka 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 14,7 triliun) dalam satu menit 25 detik. Satu jam setelahnya, penjualan melesat ke angka 10 miliar dollar AS (sekitar Rp 147 triliun).
Ada beberapa aspek baru yang dilakukan Alibaba tahun ini. Misalnya, memberikan kesempatan salah satu e-commerce miliknya, Lazada untuk menyelenggarakan festival belanja sendiri di enam negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Sementara platform khusus makanan, Ele.me, juga menawarkan diskon dan jasa pengiriman untuk beberapa gerai Starbuck khusus di China. Starbuck dan Alibaba memang telah bekerja sama pada awal tahun ini di China.
Atas pencapaiannya kali ini, Alibaba sesumbar fokus pada strategi yang disebut "new retail". Strategi ini bertujuan untuk menyatukan bagian bisnis online dengan offline. Lebih tepatnya, melakukan penetrasi terhadap penggunaan transaksi digital.
Misalnya dengan memungkinkan pengguna untuk pergi belanja ke gerai grosir offline dan membayarnya dengan transaksi digital di ponsel mereka.
"Ketika berbicara soal new retail, kami sangat yakin bahwa dunia komersil online dan offline bukanlah dunia yang terpisah," jelas Daniel Zhang, CEO Alibaba.
Zhang tak lain merupakan tokoh yang mencetuskan ide untuk mengadakan festival belanja Hari Jomblo. Dia mengatakan bahwa semua orang kini menggunakan internet sehingga sangat mendukung perkembangan e-commerce.
"Anda memiliki sumber pelanggan yang sama. Jadi Anda harus memiliki dunia komersil yang sama. Ini semua tentang bagaimana berinovasi secara online dan offline untuk mendigitalisasi semua dunia komersil," imbuh Zhang.
Belum ada Komentar untuk "Alibaba Catat Rekor Penjualan Rp 454 Triliun di Festival "Hari Jomblo""
Posting Komentar