Bos-bos di Silicon Valley Kompak Lawan Kebijakan Imigran Donald Trump
Raksasa teknologi Silicon Valley kompak menyuarakan perlawanan atas administrasi zero-tolerance yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Kebijakan itu mengharuskan para orang tua imigran berpisah dengan anak mereka di area perbatasan.
Selama enam pekan diberlakukan, sudah lebih dari 2.000 anak yang terpaksa berpisah dengan orang tua mereka. Pemisahan ini dilakukan atas dalih keamanan nasional.
Dalam sebuah wawancara, CEO Apple, Tim Cook lantang berpendapat bahwa kebijakan imigran terbaru ini harus dihentikan. Ia mengatakan pemisahan orang tua dan anak adalah pelanggaran kemanusiaan.
Sangat menyakitkan melihat gambar dan suara anak-anak itu. Mereka masih rentan. Saya rasa ini sangat tidak manusiawi, kata dia.
Kita selalu berpikir bahwa semua orang harus diperlakukan dengan rasa hormat. Dalam hal ini, itu tak terjadi, ia menambahkan.
CEO Facebook, Mark Zuckerberg, sesumbar bahwa dirinya telah menggelontorkan dana ke organisasi-organisasi yang berwenang untuk membantu para imigran mendapat bimbingan legal. Ia juga mendonasikan uang untuk layanan penerjemah.
Saya ajak Anda semua juga berdonasi. Kita bersama-sama harus menghentikan kebijakan ini, kata dia, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (20/6/2018), dari BuzzFeed.
Juru bicara Microsoft pun memberikan pernyataan resmi yang mewakili perusahaan. Menurut dia, penyatuan keluarga sudah menjadi dasar yang fundamentel dalam hukum Amerika Serikat sejak berakhirnya Perang Dunia II.
Kami mendesak administrasi ini diubah dan Kongres menetapkan hukum yang memastikan anak-anak tak terpisah dengan keluarga mereka, ia mengatakan.
Selain mereka, para CEO perusahaan lain pun mengemukakan perlawanan serupa via media sosial maupun wawancara. Antara lain CEO Google, Sundar Pichai; CEO AirBnB, Brian Chesky; CEO Twitter, Jack Dorsey; CEO Uber, Dara Khosrowshahi, dan lainnya.
Belum ada Komentar untuk "Bos-bos di Silicon Valley Kompak Lawan Kebijakan Imigran Donald Trump"
Posting Komentar