3 Karyawan Wanita Gugat Uber atas Tuduhan Diskriminasi Gender
- Perusahaan ride-sharing, Uber sedang dibanjiri berbagai gugatan hukum. Sebelumnya, perusahaan transportasi online ini mendapat tuduhan pelecehan seksual dari mantan pegawainya Susan Fowler yang menulis ceritanya di blog pribadi.
Selang beberapa waktu, Uber 'ditinggal' sang pendiri sekaligus CEO-nya, Travis Kalanick yang mengundurkan diri pada Juni 2017. Kalanick mendapat desakan dari investor. Kini, Uber menghadapi tuduhan diskriminasi gender oleh pegawainya.
Tiga pegawai wanita Uber berdarah Latin, Ingrid Avendano, Roxana del toro Lopez, dan Ana Medina mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi San Francisco, California Utara pada Selasa (24/10/2017).
Mereka menggugat Uber atas tuduhan diskriminasi gender dan minoritas pekerja tertentu, yang mengakibatkan mereka kehilangan penghasilan, promosi jabatan, dan keuntungan seperti bonus.
"Pegawai wanita dan mereka yang memiliki warna (kulit) diremehkan secara sistematis dibanding pegawai pria, karyawan yang berkulit putih, atau rekan Asia-Amerika." Demikian dirangkum KompasTekno dari Gizmodo, Jumat (27/10/2017)
Dari tiga pegawai tersebut, hanya Ana Medina yang masih bekerja untuk Uber. Sementara dua temannya telah mengundurkan diri pada musim panas tahun ini.
Sementara itu di Inggris, Uber mendapat gugatan dari uni perdagangan GMB atas tuduhan tidak mampu memberikan keamanan yang memadai terhadap driver wanita. Uber telah memecat lebih dari 20 pekerjanya pada Juni setelah tuduhan pelecehan seksual tersebar luas.
Belum ada Komentar untuk "3 Karyawan Wanita Gugat Uber atas Tuduhan Diskriminasi Gender"
Posting Komentar