4 Tahun, Kenapa YouTube Space di Indonesia Buka-Tutup Terus?
- YouTube Pop-Up Space kembali dibuka di Indonesia. Program ini adalah yang kelima kalinya digelar sejak diadakan pertama kali pada tahun 2016.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, YouTube lebih memilih konsep pop-up atau buka-tutup alias temporer, alih-alih permanen di Indonesia. Salah satu alasanya adalah masih adanya keraguan YouTube atas pertumbuhan pasarnya di Indonesia.
"Jadi kami melihat dulu performa basis pasarnya ingin membuat Space permanen. Saat ini baru ada beberapa Space permanen di dunia," jelas Chris Schremp, Director of YouTube Global Creator & Artist Development.
Meski pertumbuhan kanal dan konten di Indonesia tahun ini sangat pesat, potensi pasar YouTube ke depannya masih belum diketahui.
YouTube mencatat, hingga bulan Maret 2019, jumlah kanal dengan satu juta subscriber atau pemegang level silver meningkat 5 kali lipat dari tahun lalu.
Tahun ini ada sekitar 200 kanal dengan tombol silver, naik dari tahun lalu yang hanya berjumlah 38 kanal. Kanal dengan 100.000 subscriber juga meningkat tiga kali lipat dari tahun lalu.
Ditambah, tahun ini ada dua YouTuber Indonesia yang meraih Diamond Awards karena memiliki lebih dari 10 juta subscriber.
"Untuk negara berkembang seperti Indonesia, kita masih mempertimbangkan untuk menggunakan pop-up space, tapi kita akan terus bereksperimen dan melihat umpan baliknya," jelas Moe Inaki, Head of APAC YouTube Social Media Marketing Analytics.
Ia juga mengatakan bahwa Space permanen bukan segalanya, justru dengan konsep pop-up tempatnya akan lebih fleksibel dan tidak berpusat di satu tempat secara permanen.
"Saat ini belum ada (rencana permanen), karena kita masih belum tahu potensi di Indonesia sebesar apa," imbuhnya.
Dengan demikian, YouTuber yang memenuhi syarat harus menunggu tahun depan untuk bisa menggunakan fasilitas YouTube Pop-Up Space.
"Sayangnya iya, mereka harus menunggu tahun depan," jawab Moe.
Untuk diketahui, saat ini ada 10 Space permanen yang tersebar di seluruh dunia. Kota-kota tersebut adalah Los Angeles, Toronto, London, New York, Berlin, Paris, Dubai, Mumbai, Tokyo, dan Rio.
Belum ada Komentar untuk "4 Tahun, Kenapa YouTube Space di Indonesia Buka-Tutup Terus?"
Posting Komentar