2025, Pasar "Online Travel" Indonesia Terbesar di Asia Tenggara
Nilai pasar travel online di Indonesia diperkirakan bakal mencapai 24,5 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 372 triliun pada 2025 mendatang.
Estimasi yang berasal dari riset Google dan Temasek beberapa waktu lalu itu dibeberkan oleh Zulfi Rahadian, Industry Manager Google Indonesia, dalam acara Media Briefing di Jakarta, Selasa (9/10/2018).
Pasar travel online Indonesia akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, mengalahkan negara-negara lain, ujar Zulfi. Adapun nilai total pasaran online travel di Asia Tenggara pada 2025 diperkirakan mencapai 77 miliar dollar AS.
Travel online melibatkan perencanaan perjalanan (liburan) via internet, lewat aplikasi maupun web. Seiring dengan meningkatnya minat warga indonesia terhadap travel online, Google pun mencatat kanaikan kata kunci terkait di mesin pencarinya.
Dari awal Januari 2017 hingga saat ini, pencarian yang berhubungan dengan travel tumbuh 30 persen, ujar Zulfi, mengutip data dari Google Trends.
Orang-orang biasanya memakai mesin pencari untuk planning, juga untuk mencari informasi tentang tiket dan lain-lain, imbuhnya.
Kurnia Rosyada, Vice President Marketing Traveloka yang turut hadir dalam acara menambahkan bahwa pihaknya menangkap kecenderungan orang Indonesia semakin suka membelanjakan uang untuk berlibur.
"Kami melihat adanya perubahan tren pola konsumsi, di mana sebagian masyarakat Indonesia lebih gemar (menghabiskan waktunya) untuk travelling, ujar Kurnia.
Dia juga menambahkan bahwa belanja liburan warga Indonesia pada tahun 2018 diperkirakan akan tumbuh sebesar 5.1 persen.
Mengikuti tren internet dan digital secara keseluruhan, konsumen di pasar travel online juga semakin banyak mengandalkan smartphone untuk melakukan aktivitas pencarian hingga booking.
Zulfi mengatakan, kata kunci yang berhubungan dengan travel meningkat sebanyak 50 persen di kalangan pengguna smartphone pada 2018 sejauh ini dibanding 2017.
Sebagian besar search tentang travel sekarang dilakukan di mobile, terang Zulfi. Akibatnya jadi sensitif dengan waktu loading website. Kalau loading lebih lama dari 3 detik, 53 persen pengguna mobile akan langsung meninggalkan situs itu," pungkasnya.
Belum ada Komentar untuk "2025, Pasar "Online Travel" Indonesia Terbesar di Asia Tenggara"
Posting Komentar