Android Ber-chipset Snapdragon Bakal Makin Murah?
Sengketa biaya lisensi teknologi antara Qualcomm dan Apple terus berlanjut. Dalam perkembangan terbaru pekan ini, Qualcomm mengumumkan bakal memangkas biaya royalti bagi pabrikan-pabrikan handset yang memakai produk teknologinya.
Samsung selaku salah satu klien besar Qualcomm, dilaporkan sudah membayar royalti lebih sedikit atau lebih murah ke Qualcomm. Sementara, Qualcomm sendiri menurunkan proyeksi pendapatan bisnis lisensi, akibat pemangkasan biaya royalti tersebut.
Apakah ini berarti harga handset yang memakai teknologi Qualcomm seperti chip modem, SoC Snapdragon, dan 4G bakal mengalami penurunan, alias makin dijual murah? Boleh jadi, tapi belum tentu pula, karena harga jual akhir ke konsumen ditentukan oleh banyak faktor.
Pendapatan bisnis lisensi Qualcomm untuk kuartal yang sedang berjalan diproyeksikan menurun sebanyak 300 juta dollar AS, hingga menjadi 950 juta dollar AS saja.
Sementara, total pendapatan perusahaan diperkirakan sebesar 5,2 miliar dollar AS untuk kuartal berjalan yang berakhir pada Juni 2018 mendatang, di bawah estimasi analis yang sebesar 5,28 miliar dollar AS.
Qualcomm menarik biaya lisensi berdasarkan persentase, dikalikan dengan harga jual perangkat. Walhasil, semakin tinggi harga jual ponsel, semakin banyak pula royalti yang direguk.
Qualcomm bisa mendapat pendapatan royalti lebih banyak dari ponsel berharga 500 dollar AS ketimbang yang berharga 200 dollar AS, meskipun keduanya menggunakan komponen yang sama dari Qualcomm.
Inilah pangkal persoalan hukum antara Apple dan Qualcomm. Pabrikan perangkat berharga mahal seperti Apple terpaksa membayar biaya royalti yang tinggi ke Qualcomm. Dalam gugatan hukumnya yang dilayangkan awal tahun 2017, Apple menyatakan menolak membayar biaya royalti yang diminta Qualcomm.
Qualcomm berupaya mencari penyelesaian, antara lain dengan menurunkan biaya royalti yang ditarik dari pabrikan handset. Dalam pemangkasan terbaru minggu ini, perusahaan tersebut menurunkan batasan harga dasar ponsel yang membayar lisensi maksimal sebesar 400 dollar AS.
Dengan kata lain, pabrikan perangkat berharga di bawah 400 dollar AS bisa membayar biaya royalti lebih murah. Sementara, pabrikan perangkat peremium berharga di atas 400 dollar AS pun hanya perlu membayar biaya royalti maksimal, setara yang dibayarkan ponsel 400 dollar AS.
Pemangkasan harga dasar ponsel untuk acuan royalti ini bakal paling menguntungkan para pabrikan yang memproduksi perangkat berbanderol mahal dan volume penjualan besar, macam Apple dan Samsung. Sebelumnya, harga dasar ponsel untuk acuan royalti Qualcomm adalah 500 dollar AS.
Selain itu, pada November 2017, Qualcomm menurunkan harga lisensi paten-paten standard essential menjadi sebesar 3,25 persen, termasuk untuk teknologi wireless 5G
Belum ada Komentar untuk "Android Ber-chipset Snapdragon Bakal Makin Murah?"
Posting Komentar