Banyak Skandal, Bisnis dan Jumlah Pengguna Facebook Tetap Naik
Skandal Facebook terkait kebocoran data pribadi pengguna menghebohkan jagat maya sepanjang 2018. Kendati begitu, jejaring sosial tersebut tetap menunjukkan kepiawaiannya dari segi bisnis.
Pekan ini, setelah mengumumkan laporan keuangannya untuk 2018, Facebook sesumbar pengguna aktif bulanannya melonjak 9 persen dibandingkan setahun lalu, menjadi 2,32 miliar. Pendapatannya pun meningkat 30 persen dalam periode yang sama.
Total profit Facebook juga tercatat menguat 39 persen. Sepanjang 2018, layanan yang didirikan Mark Zuckerberg itu mengantungi untung 22,1 miliar dollar AS atau setara Rp 308 triliun.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat dan pengiklan masih menaruh kepercayaan yang besar pada Facebook. Terpaan isu bertubi-tubi tak mampu menggeser dominasi Facebook di industri digital.
Padahal, skandal kebocoran data bukan satu-satunya kasus yang mencoreng nama baik Facebook.
Manipulasi politik, peredaran berita palsu, hingga masalah-masalah etis lainnya sempat membuat Facebook dan Mark Zuckerberg menjadi bulan-bulanan para pembuat meme.
Meski demikian, Facebook tetap harus berbenah diri untuk menjadi layanan yang lebih baik. Mark Zuckerberg pun telah berjanji bahwa pihaknya akan lebih fokus mengatasi isu sosial dan menjaga privasi pengguna.
Apalagi, skandal demi skandal yang melibatkan data pengguna seakan terus menerus bermunculan. Terakhir, baru saja terkuak awal tahun ini, ada isu soal pengguna remaja yang rela dipantau Facebook lewat ponsel dengan imbalan uang.
Hanya waktu yang akan menjawab apakah rencana Mark Zuckerberg merevolusi Facebook akan berhasil, kata analis firma keuangan Hargreaves Lansdown, George Salmon, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Jumat (1/2/2019), dari BBC.
Komitmen Facebook dan realisasinya akan sangat membantu dalam mengembalikan kepercayaan Wall Street, ia menambahkan.
Belum ada Komentar untuk "Banyak Skandal, Bisnis dan Jumlah Pengguna Facebook Tetap Naik"
Posting Komentar